Periode
Muhammad di Madinah dimulai sejak Hijrah ke Madinah pada tahun 622 dan berakhir
dengan Pembebasan kota Mekkah pada tahun 630. Hijrah yang dilakukan oleh kaum
Muslim dari Mekkah ke Madinah. Muhammad tiba di Madinah pada hari Senin,
tanggal 27 September pada tahun yang sama.
Selama
tahun pertama hijrah, Muhammad membuat Piagam Madinah, sebuah perjanjian
tentang hak dan tanggung jawab kaum Muslim, Yahudi, dan komunitas suku Arab
lainnya di Madinah selama perang antara kota dan tetangganya.
Perang Badar
merupakan pertempuran yang menentukan dalam sejarah Islam awal dan dimulainya
perlawanan Muhammad dengan jalan perang terhadap Quraisy Mekkah. Bani Qainuqa
merupaka suku Yahudi yang hidup sebelum Islam di Madinah. Mereka termasuk suku
Yahudi pertama yang berdiam di sana, dan merupakan suku Yahudi yang terkuat di
Jazirah Arab sebelum Islam. Yang selanjutnya di ikuti perang uhud yang
mengakibatkan kekalahan di pihak kaum Muslimin karena tidak mematuhi perintah
Rasulullah SAW
Perang
Khandaq adalah penyerangan dari suku Quraisy Mekkah dibantu oleh
sekutu-sekutunya ke Madinah pada tahun 627, oleh karena itu perang ini disebut
juga Perang Ahzab (sekutu). Khandaq berarti parit, dimana kaum Muslim di
Madinah menggali parit melindungi kota Madinah sehingga pihak sekutu tidak
dapat menyerang ke dalam kota, walaupun Quraisy Mekkah diperkuat oleh hampir
10.000 orang.
Perjanjian
Hudaybiyah ditandatangani pada tahun 628. Pada waktu itu sebanyak 1.600 orang
Muslim berangkat ke Mekkah untuk melakukan ibadah Haji dipimpin oleh Nabi
Muhammad. Selanjutnya terjadilah Pembebasan Mekkah (Fathul Mekkah), Pada hari
Sabtu, 25 Dzulqoidah 10 H, Rasulullah mengumumkan niatnya untuk melaksanakan
haji mabrur. Haji ini di kenal dengan Haji Wada atau Haji perpisahan. Penduduk
Madinah sudah banyak yang memeluk Islam secara sadar dan damai pada saat itu.
2.Tata
Cara Dakwah Rasulullah SAW Di Madinah
1. Dakwah Secara Rahasia (Sirriyatud
Dakwah)
Nabi saw tidak menampakan
da’wah di majelis-majelis umum orang-orang Quraisy, dan tidak melakukan da’wah
kecuali kepada orang-orang yang memiliki hubungan kerabat atau kenal baik
sebelumnya. Orang-orang pertama kali masuk Islam ialah Khadijah binti Khuwailid
ra, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah mantan budak Rasulullah saw dan anak
angkatnya, Abu bakar bin Abi Quhafah, Utsaman bin Affan, Zubair bin Awwan,
Abdur-Rahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash dan lainnya. Mereka ini bertemu dengan
Nabi secara rahasia. Apabila diantara mereka ingin melaksanakan salah satu
ibadah, ia pergi ke lorong-lorong Mekah seraya bersembunyi dari pandangan orang
Quraisy.
Dakwah Islam dimulai di Mekah dengan cara sembunyi-sembunyi. Dan Ibnu Ishaq
menyebutkan, dakwah dengan cara ini berjalan selama tiga tahun. Demikian pula
dengan Abu Naim: ia mengatakan dakwah tertutup ini berjalan selama tiga tahun.
2 Da’wah Secara Terang-terangan (Jahriyatud
Da’wah)
Lalu Allah
memerintahkan Rasul-Nya menyampaikan Islam dan mengajak kepadanya secara
terang-terangan, setelah selama tiga tahun Rasulullah saw melakukan da’wah
secara tersembunyi,ada nya firman ALLAH yang memerintahkan tentang berdakwah
ini ke pada kerabat dan orang terdekat
Pada waktu itu
pula Rasulullah saw segera melaksanakan perintah Allah, kemudian menyambut
perintah Allah, “Maka siarkanlah apa yang diperintahkan kepadamu dan janganlah
kamu pedulikan orang-orang musyrik” dengan pergi ke atas bukit Shafa lalu
memanggil, “Wahai Bani Fihir, wahai Bani ‘Adi,“Dan disitu mereka berkumpul
untuk mendengarkan apa yang di katakana nabi Muhammad saw. Da’wah Nabi saw
secara terang-terangan ini ditentang dan ditolak oleh bangsa Quarisy, dengan
alasan bahwa mereka tidak dapat meninggalkan
agama yang telah mereka warisi dari nenek moyang mereka, dan sudah
menjadi bagian dari tradisi kehidupan mereka. Selanjutnya di jelaskan oleh Nabi
saw bahwa tuhan-tuhan yang mereka sembah itu tidak dapat memberi faidah atau
bahaya sama sekali.
3.Strategi Dakwah Rasulullah SAW
Tentu
saja dalam menjalankan dakwahnya Rasulullah SAW menggunakan tata cara atau
strategi yang sangat baik dan cocok untuk lingkungan masyarakat sekitarnya.
Beberapa corak dan ragam Strategi dakwah Rasulullah SAW diantaranya :
1. Lemah lembut
dan kasih sayang
2. Tanpa
mengenal putus asa
3. Suri
tauladan atau contoh yang baik
4. Tahan ujian
dan bantingan serta pantang menyerah
5. Pemaaf
6. Tanpa pilih
bulu
Selain itu,strategi dakwah
Rasulullah di periode Madinah adalah sebagai berikut :
a) Berdakwah mulai dari diri sendiri sebelum mengajak
orang lain yang meyakini kebenaran islam dan mengamalkan ajarannya.
b) Membina masyarakat muslim melalui persaudaraan antara
kaum muhajirin dan kaum anshar.
c) Metode dalam berdakwah selalu dilakukan sesuai dengan
petunjuk Allah SWT , dalam surah An-Nahl ayat 125
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Artinya
:
Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
(QS: An-Nahl Ayat: 125)
(QS: An-Nahl Ayat: 125)
d) Berdakwah merupakan
kewajiban terhadap Allah
e) Berdakwah dilandasi
dengan niat ikhlas hanya untuk mencari ridha Allah semata bukan untuk
popularitas/ keuntungan yang bersifat materi.
f) Meletakan dasar-dasar
politik ekonomi dan sosial untuk mewujudkan masyarakat yang “baladatun
toyyibatun wa rabbun gafur”
4. Hikmah dari dakwah Rasul Terhadap Masyarakat Madinah
Ø Terjalinnya
persaudaraan kaum Muhajirin dan Anshar dapat memberikan rasa aman dan tenteram
serta memperkuat ukhuwah islamiyah.
Ø Sikap
menjaga persatuan dan saling menghargai antar sesama pemeluk agama dengan
terwujudnya perjanjian damai dan mempunyai komitmen untuk salin menepati janji.
Ø Menumbuh
kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan yang lemah , yang kaya dan yang
miskin, agar umat islam menjadi satu tubuh yang saling membutuhkan.
Ø Memahami
agar umat islam berpegang teguh pada tali Allah dan hubungan baik antar sesama
manusia.
Ø Mendapat
warisan yang sangat berharga dan kita tidak akan celaka di dunia dan akhirat
selama kita berpegang teguh pada keduanya yaitu Al-Quran dan Hadist.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar